Recent Posts

    MAKALAH LOMPAT JAUH DAN LARI CEPAT (Long Jump & Sprint)


    KATA PENGANTAR


    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami dimiliki.
    Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai olahraga lompat jauh. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat banyak sekali kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
    Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
    Kasui,  Agustus 2016
    Penyusun


    DAFTAR ISI
    Halaman
    KATA PENGANTAR
    DAFTAR ISI
    BAB I PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang
    2. Tujuan
    3. Manfaat
    BAB II PEMBAHASAN
    1. Pengertian lompat jauh
    2. Sejarah lompat jauh
    3. Teknik lompat jauh
    4. Jenis-jenis gaya dalam lompat jauh
    5. Arena (lapangan) lompat jauh
    6. Pengertian Lari Cepat (Sprint)
    7. Tahap – tahap Pembelajaran
    8. Alat – alat dan Tekhnik Sprint
    BAB III PENUTUP
    1. Kesimpulan
    2. Saran
    DAFTAR PUSTAKA



    BAB I
    PENDAHULUAN


    Latar Belakang
    Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik sebagai arena adu prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Olahraga  mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat dibentuk manusia yang sehat jasmani,  rohani serta mempunyai kepribadian, disiplin, sportifitas yang tinggi sehingga pada akhirnya akan terbentuk manusia  yang berkualitas.
    Dalam lompat jauh terdapat beberapa macam gaya atau sikap badan pada saat melayang di udara. Soegito dkk (1994 :  143) menyebutkan ada tiga cara sikap melayang yaitu: 1) gaya jongkok (waktu melayang bersikap jongkok), 2) gaya lenting (waktu di udara badan dilentingkan), dan 3) gaya jalan di udara (waktu melayang kaki bergerak seolah-olah berjalan di udara). Gaya lompat jauh yang paling sederhana untuk diajarkan pada pemula seperti siswa di SD adalah lompat jauh gaya jongkok. Tehnik lompat jauh gaya jongkok termasuk yang paling sederhana di banding dengan gaya yang lain
    Tujuan
    Tujuan dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas mata pelajaran Penjas.
    Manfaat
    Makalah ini diharapkan dapat berguna :
    1. Sebagai masukan bagi guru-guru penjaskes dan pembina maupun pelatih olahraga dalam upaya memberikan latihan fisik khususnya untuk meningkatkan kemampuan power dalam lompat jauh
    2. Sebagai langkah awal bagi pengembangan dan peningkatan proses belajar untuk meningkatkan kemampuan lompat jauh dan lari cepat.
    3. Sebagai bahan referensi pada makalah lebih lanjut.


    BAB II
    PEMBAHASAN



    A. Pengertian Lompat jauh
    Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang paling populer dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade. Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat ke depan atas dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
    Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat yang menggunakan tumpuan pada satu kaki untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai jarak lompatan sejauh mungkin ke sebuah titik pendaratan atau bak lompat. Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai ke batas terdekat dari letak titik pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh.

    B. Sejarah Lompat Jauh
    Lompat jauh adalah salah satu dari peristiwa-peristiwa asli pancalomba Olimpiade di Yunani Kuno. Long Jump adalah satu-satunya dikenal melompat peristiwa dalam Olimpiade Kuno tersebut. Semua peristiwa yang terjadi di Olimpiade pada awalnya seharusnya bertindak sebagai bentuk pelatihan untuk perang. Lompat jauh muncul mungkin karena mencerminkan persimpangan rintangan seperti sungai dan jurang. Setelah menyelidiki penggambaran yang selamat dari peristiwa itu kuno percaya bahwa tidak seperti hari acara modern, atlet hanya diperbolehkan berlari pendek awal. Para atlet membawa beban di masing-masing tangan, yang disebut halteres (antara 1 dan 4,5 kg). Beban ini itu mengayunkan maju sebagai atlet melompat untuk meningkatkan momentum. Hal ini umumnya percaya bahwa baju hangat akan melemparkan berat di belakangnya di udara untuk meningkatkan momentum ke depan, namun diadakan di seluruh halteres durasi melompat. Berayun mereka dan kembali pada akhir melompat atlet akan mengubah pusat gravitasi dan biarkan atlet untuk meregangkan kaki ke luar, meningkatkan jarak. Melompat itu sendiri dibuat dari bater ( “apa yang menginjak pada”). Kemungkinan besar papan sederhana ditempatkan di stadion lagu yang telah dihapus setelah kejadian (Miller, 66). Para penerjun akan mendarat dalam apa yang disebut skamma ( “menggali-up” area) (Miller, 66). Gagasan bahwa ini adalah sebuah lubang yang penuh pasir adalah salah. Pasir di lubang melompat adalah penemuan modern (Miller, 66). Yang skamma hanyalah daerah sementara untuk menggali kesempatan itu dan bukan sesuatu yang tetap dari waktu ke waktu. Lompat jauh dianggap salah satu yang paling sulit dalam acara yang digelar di Olimpiade sejak banyak keahlian diperlukan. Musik ini sering dimainkan selama Philostratus melompat dan mengatakan bahwa kadang-kadang pipa akan menyertai melompat sehingga dapat memberikan ritme untuk gerakan kompleks dari halteres oleh atlet. Philostratos dikutip mengatakan, “Peraturannya menganggap melompat sebagai yang paling sulit kompetisi, dan mereka membiarkan jumper untuk diberikan keuntungan dalam irama dengan menggunakan seruling, dan berat dengan menggunakan tali. ” (Miller, 67). Paling menonjol dalam olahraga kuno adalah seorang pria bernama Chionis, yang dalam mengadakan Olimpiade 656BC melompat dari 7,05 meter (23 kaki dan 1,7 inci).
    Ada beberapa argumen oleh para sarjana modern di lompat jauh. Beberapa telah berusaha untuk menciptakan kembali sebagai triple jump. Gambar menyediakan satu-satunya bukti untuk tindakan sehingga lebih baik diterima bahwa itu sama seperti hari ini lompat jauh. Alasan utama beberapa ingin menyebutnya triple melompat adalah adanya sumber yang mengklaim sana sekali adalah lima puluh lima kaki melompat kuno yang dilakukan oleh seorang pria bernama Phayllos           (Miller, 68).
    Lompat jauh telah menjadi bagian dari kompetisi Olimpiade modern sejak lahirnya Olimpiade pada tahun 1896. Pada 1914, Dr Harry Eaton Stewart merekomendasikan “luas berlari melompat” sebagai standar acara trek dan lapangan bagi perempuan. Namun, hal itu tidak sampai 1928 bahwa perempuan diperbolehkan untuk bersaing dalam event di tingkat Olimpiade.

    C. Teknik Lompat jauh
    Ada 4 teknik yang harus dilakukan dalam melakukan olahraga lompat jauh, yaitu :
    Teknik Awalan
    Awalan merupakan suatu gerakan dalam atletik lompat jauh yang dilakukan dengan cara lari secepat mungkin agar memperoleh kecepatan maksimal sebelum melakukan tolakan. Selain itu, awalan dalam atletik lompat jauh dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memperoleh kecepatan horizontal maksimal yang kemudian diubah menjadi kecepatan vertikal ketika melakukan tolakan.
    Jarak dari suatu awalan tergantung dari tingkat kematangan dari atlet tersebut dan kemampuan dari atlet tersebut untuk berakselerasi dengan kecepatannya sendiri. Teknik awalan harus dilakukan dengan berlari secepat mungkin dari jarak 40-45 meter pada sebuah lintasan lari.
    Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan awalan dalam cabang atletik lompat jauh, seperti :
    • Jarak awalan dalam cabang atletik lompat jauh bergantung pada kemampuan atlet itu sendiri. Bagi para pelompat yang dalam jarak pendek sudah dapat mencapai kecepatan maksimal, jarak awalan cukup pendek atau dekat saja (kurang lebih 30-35 meter atau kurang dari itu). Sementara itu, bagi para atlet lompat jauh yang mencapai kecepatan maksimal dalam jarak relatif jauh, jarak awalan harus lebih jauh (kurang lebih 30-45 meter atau lebih dari itu).
    • Posisi ketika berdiri di titik awalan pada lompat jauh yaitu kaki posisi sejajar atau bisa juga salah satu kaki berada di depan, tergantung dari kebiasaan atlet itu sendiri. Cara pengambilan awalan dalam lompat jauh dimulai dari perlahan-lahan dan kemudian cepat (sprint). Kecepatan ini harus dipertahankan hingga sesaat sebelum melakukan tumpuan/tolakan.
    • Setelah mencapai kecepatan maksimal, sekitar 3-4 langkah terakhir bertumpu (take-off) gerakan lari dilepas secara spontan tanpa mengurangi kecepatan yang telah dicapai sebelumnya. Pada langkah terakhir ini, konsentrasi dan tenaga fokus untuk melakukan tumpuan di papan atau balok tumpu.
    Teknik Menumpu
    Menumpu merupakan gerakan yang penting dalam lompat jauh untuk menentukan hasil lompatan yang sempurna. Dalam teknik ini, atlet melakukan tolakan pada sebuah papan atau balok tumpuan menggunakan kaki terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertikal.
    Pada saat melakukan tumpuan, posisi badan tidak boleh terlalu condong. Tumpuan juga harus kuat, cepat dan aktif. Keseimbangan badan juga harus dipertimbangkan agar tidak goyang. Gerakan ayunan lengan sangat membantu untuk menambah ketinggian serta menjaga keseimbangan tubuh.
    Ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam melakukan tolakan dalam lompat jauh, antara lain :
    • Tolakan dalam lompat jauh harus dilakukan dengan kaki yang kuat.
    • Bagian telapak kaki yang sangat cocok dan kuat untuk bertumpu biasanya terletak di bagian tumit terlebih dahulu dan diakhiri di bagian ujung kaki.
    • Sesaat sebelum melakukan tumpuan, usahakan badan condong ke belakang.
    • Sebaiknya bertumpulah tepat di papan tumpuan.
    • Kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas ketika bertumpu.
    • Ayunkan kaki dan angkat ke depan sampai setinggi pinggul dengan posisi lutut ditekuk.
    Teknik Melayang
    Gerakan melayang dalam lompat jauh dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan. Saat melakukan gerakan melayang, keseimbangan badan harus tetap terjaga. Ayunan kedua tangan bisa membantu atlet dalam menjaga keseimbangan tubuh.
    Ada 2 cara dalam melakukan teknik melayang yaitu :
    • Dengan sikap jongkok
    Dalam sikap ini, saat menumpu, kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya, lalu disusul dengan kaki tumpu. Kemudian sebelum melakukan pendaratan, kedua kaki dibawa ke depan.
    • Dengan sikap menggantung
    Dalam sikap ini, kaki ayun dibiarkan tergantung lurus pada waktu menumpu. Tubuh diusahakan tegak, disusul oleh kaki tumpu dengan lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan. Lalu, kedua lengan direntangkan ke atas.
    Teknik Mendarat
    Dalam teknik ini, atlet harus berupaya mendarat dengan sebaik mungkin. Jangan sampai badan atau lengan jatuh ke belakang. Pendaratan pada bak lompat dimulai dengan posisi kedua tumit kaki dan kedua kaki agak rapat. Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dilakukan dengan kedua kaki.
    Yang perlu diperhatikan saat mendarat dalam lompat jauh adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan, diikuti dengan dorongan pinggul ke depan. Sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang dapat berakibat fatal bagi atlet itu sendiri.
     D. Jenis-jenis gaya dalam lompat jauh
    Secara umum, ada 3 jenis gaya yang dapat dilakukan pada saat melakukan olahraga lompat jauh, yaitu :
    • Lompat Jauh Gaya Jongkok (Tack Style/Gaya Ortodock)
    Gaya jongkok merupakan jenis gaya lompat jauh yang paling tua dan paling mudah untuk dilakukan. Dikatakan gaya jongkok karena pada saat melayang di udara, atlet hanya melakukan gerakan menekuk kedua kakinya, sehingga terlihat seperti sedang jongkok.
    Saat melakukan gaya ini, tolakan yang dilakukan haruslah tepat dan kuat. Pada saat tubuh berada di udara, posisikan tubuh seperti orang yang sedang berjongkok, dengan posisi badan condong ke depan dan tangan dikibaskan ke belakang tubuh sambil mengatur pendaratan yang benar.
    • Lompat Jauh Gaya Menggantung (Schnepper Style/Hang Style)
      Ada beberapa teknik yang harus diperhatikan disaat melakukan lompat jauh dengan gaya ini, seperti :
    1. Lakukan awalan dengan kecepatan maksimal dan lakukan tolakan yang sangat kuat pada papan tolakan.
    2. Pada saat badan di udara, usahakan badan melayang selama mungkin di udara serta dalam keadaan seimbang. Posisikan kedua lengan di atas kepala, seperti memegang tali saat berayun.
    3. Pada saat mendarat, usahakan mendarat dengan sebaik-baiknya, jangan sampai badan atau tangan jatuh ke belakang karena dapat merugikan atlet. Mendaratlah dengan posisi kedua kaki dan tangan ke depan.
    • Lompat Jauh Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air)
    Ada beberapa teknik yang harus diperhatikan disaat melakukan lompat jauh dengan gaya ini, seperti :
    1. Lakukan awalan dengan cara lari cepat pada lintasan dengan jarak 40-45 meter. Kemudian lakukan tolakan pada papan tolakan dengan menggunakan kaki yang terkuat untuk mengubah kecepatan horizontal yang dihasilkan pada saat awalan menjadi kecepatan vertikal.
    2. Pada saat badan melayang di udara, ayunkan kaki ayun atau kaki belakang sekuat-kuatnya ke atas. Selanjutnya lakukan gerakan melangkah di udara dengan melangkahkan kaki yang sebelumnya digunakan untuk menolak atau menumpu hingga membuat gerakan berjalan di udara.
    3. Lakukan pendaratan yang aman dan tidak menyebabkan cidera. Caranya dengan meluruskan kedua kaki dan tangan bersama-sama ke depan, badan dicondongkan ke depan, dan pada saat tumit menyentuh pasir secara cepat kedua lutut ditekuk.
    E. Arena (lapangan) lompat jauh
    Panjang lintasan lari hingga papan lompatan atau papan tolak pada umumnya berukuran 40-45 meter dengan lebar lintasan mencapai 1,22 meter. Sementara itu, papan lompatan memiliki panjang 1,22 meter dan lebar 20 cm dengan ketebalan   10 cm.
    Di antara papan lompatan dengan bak lompat terdapat jarak sepanjang 1 meter. Sedangkan bak lompat memiliki panjang 9 meter dengan lebar 2,95 meter. Untuk lebar tempat pendaratan, jaraknya paling sedikit 2,75 meter antara garis tolakan sampai akhir tempat tolakan. Tempat pendaratan diisikan dengan pasir dimana permukaan pasir harus sama tinggi atau datar dengan sisi atas papan tolakan.
    F. Pengertian Lari Cepat (Sprint)
    Lari cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari
    dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh, sampai dengan jarak 400 meter masih dapat digolongkan dalam lari cepat. Menurut Muhajir (2004) sprint atau lari cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m.
    Lari cepat sering disebut juga dengan lari sprint, karena jarak lari yang di tempuh adalah pendek. Untuk itu waktu tempuhnyapun dibilang sangat singkat.Lari jarak 50 meter merupakan langkah awal sebagai latihan untuk menempuh lari jarak pendek lainnya yang harus ditempuh dengan kecepatan yang maksimal dan kemampuan yang optimal pula. Pelari cepat disebut juga dengan sprinter . Dalam setiap kejuaran-kejuaran atletik seperti pada pesta olahraga : PON, Sea Games, Asian Games dan olympiade, lari cepat ini selalu diperlombakan.
    Lomba lari cepat dilaksanakan di stadion yaitu pada lintasannya yang disebut dengan track. Nomor lari jarak pendek lainnya adalah 100 m, 200 m dan 400m, merupakan nomor lari yang sangat bergengsi didunia. Jika mereka dapat memenangkan nomor ini pada tingkat dunia maka akan disebut sebagai pelari tercepat di dunia.
    Ada tiga variasi dalam start-jongkok yang ditentukan oleh penempatan
    start-blok relatif terhadap garis start:
    1. Start-pendek (bunch-start),
    2. Start-medium (medium-start),
    3. Start-panjang (elongated-start).
    Start medium adalah umumnya yang disarankan, sejak ini memberi peluang kepada para atlet untuk menerapkan daya dalam waktu yang lebih lama daripada start-panjang (menghasilkan kecepatan lebih tinggi), tetapi tidak menuntut banyak kekuatan seperti pada start-pendek (bunch-start).

    G. Tahap – tahap Pembelajaran
    Pembelajaran lari cepat (sprint) terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
    Tahap Bermain (games)
     Pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak (movement problem) lari jarak pendek langsung, dan cara lari jarak pendek yang benar ditinjau secara anatomis, memperbaiki sikap berlari jarak pendek serta meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Tujuan khusus dalam bermain lari jarak pendek adalah meningkatkan reaksi bergerak, kecepatan dan percepatan gerak siswa, serta koordinasi gerak siswa dalam berlari. Dalam bermain aa beberapa bentuk yang dapat diberikan, yaitu bentuk perorangan, kelompok kecil atau kelompok besar.
    Tahap Teknik Dasar (Basic of Technic)
    Tahap ini bertujuan untuk mempelajari dasar gerak lari jarak pendek yang sistematis. Adapun tahap-tahapnya sebagai berikut :
    1)     Latihan Dasar ABC
    Tahap ini bertujuan mengembangkan keterampilan dasar lari dan mengembangkan koordinasi gerak lari jarak pendek. Adapun latihannya adalah:
    o   Tumit menendang pantat Gerak ankling
    o   lutut diangkat tinggi
    o   Lutut diangkat tinggi dan kaki diluruskan
    2)     Latihan Dasar Koordinasi ABC
    Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan keteramilan dan koordinasi lari cepat.
    3)     Lari Cepat Dengan Tahanan
    Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan tahap dorong atau support phase dan kekuatan khusus. Pada tahap ini dapat menggunakan tahanan dari teman atau suatu alat penangan misalnya ban mobil atau beberapa ban motor, lakukan dngan tidak melebihi berat tahanan, serta guru memperhatikan kaki topang betul-betul lurus dan kontak dengan tanah sesingkat mungkin.
    4)      Lari Mengejar
    Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan reaksi dan percepatan lari. Latihan ini dapat menggunakan tongkat atau tali sepanjang 1,5 m; mulailah dengan berlari pelan-pelan setelah teman pasangan di depan melepaskan tongkat atau tali siswa yang dibelakang mengejar sampai batas yang telah ditentukan.
    5)      Lari Percepatan
    Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan lari percepatan dan kecepatan maksimum. Buatlah tanda untuk menandai daerah 6 m, satu teman menunggu di ujung batas yang telah ditentukan, dan pelari yang dibelakang berlari optimum dan percepatlah berlari bila pelari yang dating mencapai daerah 6 m dan pelari yang di depan mulai berlari secepat mungkin bila pelari belakang telah menginjak garis 6 m dibelakangnya.
    6)      Start Melayang Lari Sprint 20 m
    Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan maksimum. Untuk melakukannya buatlah tanda 20 m dan gunakan awalan antara 20 sampai 30 m tetapi biasa disesuaikan dengan keadaan lapangan antara 10 sampai 20 m, selanjutnya siswa berusaha melewati batas yang telah ditentukan dengan kecepatan maksimum.
    H.  Alat – alat dan Tekhnik Sprint
    1. Pistol start
    2. Start block (blok awal) yang dapat disetel (tanpa per).
    3. Tiang finish 2 buah, tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.
    4. Pita finish dipasang setinggi 1,22m.
    5. Kursi finish dengan 8 tangga untuk timers (pencatat waktu).
    6. Stopwatch 24 buah untuk pelari.
    7. Camera finish (alat foto finish).

    Teknik Gerakan Start
    Pada saat lomba lari, pelari yang akan melakukan start diberikan aba-aba olehseorang petugas yang disebut starter.
    Adapun aba-aba start jongkok adalah :“Bersedia”, “Siap”, “Ya” atau bunyi pistol “Dor”.
    Tahap aba-aba “Bersedia” :
    1)    letakan salah satu lutut di tanah dengan jarak ± 1 jengkal dari garis start.
    2)   letakan kaki yang lain disampingnya ± 1 kepal dengan lutut.
    3)   bungkukan badan dengan kedua tangan terletak di tanah di belakang garis start
    4)   jari-jari telapak tangan rapat dan ibu jari terbuka.
    5)  kepala menunduk ke depan bawah tangan dengan rileks dan konsentrasi pada aba-aba berikutnya.
    Tahap aba-aba “Siap” :
    1)   angkat lutut yang menumpu di tanah setinggi ± 15 cm.
    2)   pinggul di angkat setinggi bahu, kedua lengan tetap lurus.
    3)   kepala tetap menunduk dengan leher rileks, pandangan kebawah 1 – 1,5 meter dimuka garis start.
    4)   Pada waktu mengangkat panggul, ambil nafas dalam – dalam.
    5)   Pusatkan perhatian pada bunyi pistol start.
    Tahap aba-aba “Ya” :
    1)    Ayunkan lengan kiri kedepan dan lengan kanan kebelakang kuat - kuat.
    2)    Kaki kiri menolak kuat – kuat sampai terkejang lurus. Kaki kanan melangkah secepat mungkin, dan secepatnya mencapai tanah. Langkah pertama ini kira-kira 45 cm sampai 75 cm di depan garis start.
    3)   badan tetap rendah dan condongkan ke depan.
    4)   Langkah lari makin lama makin menjadi lebar. Enam sampai Sembilan langkah pertama adalah merupakan langkah peralihan dari langkah-langkah start ke langkah-langkah lari dengan kecepatan penuh.

    Teknik Memasuki Garis Finish
    Garis finish merupakan garis batas akhir melakukan lomba lari. Adapuntehnik melewati garis finish dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
    1. berlari terus dengan tidak mengurangi kecepatan.
    2. membusungkan dada ke depan.
    3. menjatuhkan atau merebahkan salah satu bahu kanan atau kiri ke depandengan tidak mengurangi kecepatan.
    Teknik Lari Cepat
    Teknik berlari merupakan unsur gerakan yang dapat menunjang pelari agar dapat berlari mencapai kecepatan yang maksimal. Unsur-unsur yang dapat menunjang pada gerakan lari cepat adalah :
    Sikap badan
    Posisi badan saat melakukan lari cepat hendaknya badan sedikit condong ke depan, sebab pelari akan mendapat keuntungan yang lebih baik. Pengaruh titik berat badan yang lebih maju dengan sendirinya, langkahpun lebih efektif karena titik berat badan akan turut membantu sebagai daya tarik.
    Sikap langkah
    Dalam lari cepat di butuhkan langkah atau gerakan kaki harus panjangdan di lakukan secepat mungkin. Karena langkah yang lebih panjang akanmenguntungkan. Tetapi perlu diingat langkah pertama setelah menolak dan beberapa berikutnya harus pendek. Hal ini di lakukan untuk menjaga keseimbangan dari sikap jongkok ke sikap berdiri dan berlari. Bila kaki dipaksakan melangkah panjang saat awal bertolak, akibatnya pelari akan jatuh sekaligus akan gagal.
    Gerakan lengan
    Gerakan lengan saat lari cepat di lakukan secara wajar, jari-jari tanganmenggenggam rileks dan ayunan tangan yang terkoordinasi, akan membentuk suatu persilangan. Karena gerakan ayunan tangan juga berfungsi sebagai penunjang dalam keseimbangan saat berlari dan mendorong laju kecepatan gerak si pelari.
    Pendaratan kedua kaki
    Pada gerakan lari cepat, pendaratan kedua kaki harus selalu pada ujung telapak kaki. Lutut kaki sedikit dibengkokan dan kaki belakang pada saatmenolak benar-benar lurus dengan cepat, lutut ditekukan agar paha mudah terayun ke depan. Setelah itu leher harus rileks, mulut dan gigi jangan ditutup, kepala dan punggung merupakan satu garis dan pandangan ke depan.
    Melewati garis finish
    Melewati garis finish merupakan faktor yang sangat menentukan kalahmenangnya seorang pelari. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pelari dalam melewati garis finish yaitu :
    1. Ada pelari yang lari terus tanpa mengubah kecepatan.
    2. Ada pelari yang menggunakan dada di condongkan ke depan dan kedua tangannya di ayunkan ke bawah bagian belakang. Di Amerika disebut gaya the lunge (merobohkan diri ke depan).
    3. Ada pelari yang menggunakan dada diputar dengan ayunan tangan kedepan.
    Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam melakukan lari cepat, yaitu sebagai berikut :
    Hal-hal yang harus di hindari :
    1)   Menjejakan kaki keras-keras di tanah
    2)   Mendaratkan kaki dengan tumit
    3)   Mengangkat lutut kurang tinggi
    4)   Tubuh terlalu condong ke depan
    5)   Ayunan lengan terlalu ke atas dan ayunannya terlalu jauh    menyilang dada
    6)  Meluruskan kaki yang akan dilangkahkan kurang sempurna
    7)   Dorongan ke depan kurang cukup
    8)   Berlari zig-zag
    9)  Pada aba-aba “siap” kepala di angkat, dagu terlalu tinggi atau terlalurendah
    10) Saat memasuki garis finish, mengurangi kecepatan
    Hal-hal yang perlu di perhatikan :
    1)  Percepatan dan lebarkan langkah
    2)  Selau konsentrasi untuk mencapai garis finish
    3)  Jangan melakukan gerakan secara bernafsu, sihngga menimbulkansuatu ketegangan
    4)  Jangan menengok ke belakang untuk melihat kawan
    5)  Jangan melompat dan memperlambat langkah
    1. Hal-hal yang harus di utamakan :
    1)  Membuat titik tertinggi pada kaki ayun, sama besar perluasannyadengan kaki mendorong
    2)  Mengayunkan lengan sejajar dengan pinggul dan sedikit menyilang kedepan badan
    3)  Pada aba-aba “siap” gerakan tubuh condong ke depan dan pada aba-aba “ya” tubuh digerakan ke depan di ikuti lengan dan kaki


    BAB III
    PENUTUP
    A. Kesimpulan
    Keseluruhan rangkaian gerak teknik  lompat jauh terbagi dalam  awalan, tolakan, melayang di udara, dan pendaratan. Teknik-teknik dasar  ini harus dikuasai dengan baik untuk mendapatkan koordinasi gerak yang baik sehingga menghasilkan jarak lompatan yang jauh. Gaya yang terdapat dalam lompat jauh yaitu gaya menggantung, gaya berjalan di udara, dan gaya jongkok.
    Lari cepat sering disebut juga dengan lari sprint, karena jarak lari yang di tempuh adalah pendek. Untuk itu waktu tempuhnyapun dibilang sangat singkat.Lari jarak 50 meter merupakan langkah awal sebagai latihan untuk menempuh lari jarak pendek lainnya yang harus ditempuh dengan kecepatan yang maksimal dan kemampuan yang optimal pula. Pelari cepat disebut juga dengan sprinter . Dalam setiap kejuaran-kejuaran atletik seperti pada pesta olahraga : PON, Sea Games, Asian Games dan olympiade, lari cepat ini selalu diperlombakan
    B. Saran
    Makalah yang sederhana ini hendaknya dijadikan motivasi belajar bagi pembaca untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan lompat jauh dan lari cepat yang baik dan benar serta dapat memperluas wawasan tentang pendidikan (atletik) yang lebih jauh dan lebih dalam lagi, sehingga pembaca mengetahui dan mampu membaca keadaan-keadaan /permasalah yang terjadi dalam olah raga.



    DAFTAR PUSTAKA
    http://ms.wikipedia.org/wiki/Lompat_jauh
    https://ultimateofmypower.wordpress.com/2013/11/04/lompat-jauh/
    https://www.google.co.id/?gws_rd=ssl#q=lompat+jauh
    http://dhiraerna.blogspot.co.id/2011/11/makalah-lari-cepat.html

    Belum ada Komentar untuk "MAKALAH LOMPAT JAUH DAN LARI CEPAT (Long Jump & Sprint)"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel