Recent Posts

    MAKALAH KONSEP IBD DALAM AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN


    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami sehingga makalah ini selesai tanpa ada halangan suatu apapun. Makalah ini membahas tentang “KOSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM AGAMA, FILSAFAT, DAN KEINDAHAN”.
    Tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian tugas ini yang menjadi tugas mahasiswa.
    Besar harapan penulis, semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi para Mahasiswa dan pembaca, penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis harapkan sebagai perbaikan dalam penyusunan makalah berikutnya.




    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
    KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
    DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

    BAB I PENDAHULUAN
    A.      Latar Belakang Ilmu Budaya Dasar ....................................................................... 1
    B.       Sejarah Ilmu Budaya Dasar .................................................................................... 2

    BAB II PEMBAHASAN
    A.      Pengertian Ilmu Budaya Dasar ............................................................................... 4
    B.       Definisi Ilmu Budaya Dasar ................................................................................... 6
    C.       Tujuan Ilmu Budaya Dasar ..................................................................................... 6
    D.      Manfaat Ilmu Budaya Dasar .................................................................................. 7
    E.       Fungsi Kebudayaan ................................................................................................ 8
    F.        Ruang Lingkup Budaya Dasar ............................................................................... 8
    G.      Unsur-unsur Ilmu Budaya Dasar ............................................................................ 10
    H.      Aspek-aspek Ilmu Budaya Dasar ........................................................................... 11
    I.         Sifat-sifat Ilmu Budaya Dasar ................................................................................ 13
    J.         Wujud Kebudayaan ................................................................................................ 13
    K.      Hakekat Kebudayaan ............................................................................................. 14
    L.       Hubungan Ilmu Budaya Dasar dalam Kehidupan Sehari-hari................................ 17
    M.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Kebudayaan ........................................ 18
    N.      Sistem Orientasi Nilai Budaya ................................................................................ 19
    O.      Penerapan Ilmu Budaya dalam Sistem Informasi ................................................... 21
    P.        Transmisi dan Informasi Budaya............................................................................. 22

    BAB III PENUTUP
    Kesimpulan .................................................................................................................... 25






    BAB I
    PENDAHULUAN

    A.      Latar Belakang Ilmu Budaya Dasar
                  Latar belakang Ilmu Budaya Dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut :
    1.      Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
    2.      Proses pembangunan dampak positif dan dampak negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusia pun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
    3.      Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan  perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya. Sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.

                  Kebudayaan merupakan ruang lingkup yang cukup luas, meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Kebudayaan muncul dan tumbuh berkembang sejak manusia hidup berkomunitas, karena manusialah menciptakan, memproses dan mengembangkannya. Kebudayaan muncul sebagai proses, karena manusia membutuhkan untuk memenuhi tujuan hidupnya.
                  Menurut Koentjaraningrat (1980) istilah kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “Budhaya”, bentuk jamak dari “budhi atau akal”, maka kebudayaan dikaitkan yang berkonotasi dengan akal. Sedangkan istilah “Budaya” merupakan rangkaian jamak “budi daya”, sehingga diartikan daya dari budi. Berarti cipta, karsa dan rasa. Jadi kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa.
                  Berdasarkan beberapa istilah yang berkaitan dengan budaya atau kebudayaan seperti; culture (adab, kesopanan, pemeliharaan), custom (adat, kebiasaan), civilization (peradaban), cultivate (mengolah, mengusahakan) dan cultural (kebudayaan).
                  Mengakar pada kosakata di atas, akan dikutip beberapa konsep dan wawasan kebudayaan dari para ahli misalnya; Taylor (dalam Munandar, 1998 dan Machfud, 1998) mengungkap,”Kebudayaan adalah keseleluruhan pengetahuan yang kompleks berupa; kepercayaan, seni, moral, hukum, adat kebiasaan dan segala kemampuan serta kebiasaan yang diperoleh sebagai anggota masyarakat”.
                  Mencermati wawasan tersebut diklarifikasi makna kebudayaan, menurut Taylor kebudayaan memuat beberapa aspek kebutuhan berupa aturan, kebiasaan dan naluri makhluk pribadi, serba kompleks mencakup; kepercayaan berkaitan dengan hal yang bersifat gaib (religi/agama), adat-istiadat, Custom-hukum untuk mengatur bertingkah laku.
                  Manusia memiliki naluri seni untuk mengekspresikan kebebasannya merasa senang, nyaman dan indah, serta kebiasaan bertingkah laku kesemuanya diperoleh melalui proses belajar. Demikian juga Kluckhohm merangkum pengertian “Kebudayaan sebagai keseluruhan cara hidup yang diperoleh dari kelompoknya”. Pemahaman lebih praktis yang dikemukakan oleh Joseph Eilers disebutkan “Kebudayaan sebagai desain pola hidup dijadikannya acuan dan perencanaan yang diadaptasikan dalam kehidupan”.
                  Mencermati istilah-istilah kebudayaan di atas, disimpulkan bahwa kebudayaan adalah seperangkat pola hidup untuk mengatur berbagai aspek kehidupan individu dan masyarakat dalam menata hidup sehari – hari maupun diproyeksikan jangkauannya ke depan.

    B.       Sejarah Ilmu Budaya Dasar
    Istilah budaya dasar dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris the humanities, yang berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
    Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities di samping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
    Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai makhluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
    Menurut Prof. Sutan Taqdir Alisyahbana, apabila perwujudan budaya itu penekanannya pada akal akal menimbulkan tingkat peradaban yang berbeda. Dalam bahasa Inggris, “mind” selalu dihubungkan dengan peradaban, bukan kebudayaan. Kalau penekanannya pada mind akan timbul pernyataan bahwa ada peradaban yang tinggi dan ada pula yang memiliki tingkatan yang rendah, karena diukur dengan tingkat berpikir manusia. Oleh karena itu, manusia berpikir tinggi bias dikatakan berperadaban yang tinggi, bukan berkebudayaan yang tinggi. Tingkat berpikir tinggi lebih dulu timbul di kalangan orang Barat. Sebab itu, orang Barat dikatakan mempunyai peradaban yang tinggi, bukan berkebudayaan.
    Selanjutnya menurut beliau, apabila perwujudan budaya itu penekanannya pada ketiga unsure, yaitu: akal, perasaan dan kehendak maka timbul tingkat kebudayaan yang berbeda, maka menimbulkan strata kebudayaan. Ada kebudayaan yang tinggi dan ada kebudayaan yang rendah, karena diukur dari faedahnya bagi manusia. Kebudayaan tinggi karena berfaedah bagi manusia, sedangkan kebudayaan rendah itu kurang atau tidak berfaedah bagi manusia.
    Apabila kebudayaan dihubungkan dengan peradaban, maka akan timbul pernyataan bahwa walaupun peradaban manusia itu rendah belum tentu kebudayaan rendah. Misalnya pada beberapa abad yang lalu, manusia Indonesia mampu mendirikan candi Borobudur tanpa bantuan alat-alat berat. Ini menunjukkan kebudayaanya sudah tinggi, walaupun tingkat peradaban (berpikir) masih rendah. Sebaliknya pula, orang Barat yang mempunyai peradaban yang tinggi belum tentu dikatakan berkebudayaan tinggi, jika dengan  teknologi canggih itu akan membinasakan umat manusia.
    Apabila kebudayaan dilihat dari sudut faedah/kegunaannya bagi manusia (bangsa, national utility), jelaslah tidak sama faedah/kegunaan antara bangsa yang satu dengan kebudayaan bangsa yang lain. Menilai berarti member pertimbangan untuk menentukan bahwa itu berguna atau tidak, baik atau buruk, benar atau salah,. Hasil penilaian itu disebut nilai.





    BAB II
    PEMBAHASAN

    A.    Pengertian Ilmu Budaya Dasar
    Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanities yang berasal dari istilah bahasa inggris “The Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus. Denga demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawab yang lain sebagai manusia itu sendiri.
    Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dari pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Sedangkan secara umum pengertian kebudayaan adalah jalan atau arah didalam bertndak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani. Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaita dengan budi dan akal manusia. Defenisi kebudayaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun demikian, kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indra. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan. Menurut orang anstropolog E.B Taylor (1871), kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan yang lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemoharjo dan Sulaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya rasa dan cipta masyarakat. Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa prilaku dan benda-benda yang bersifat nyata. Misalnya, pola-pola prilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain.


    Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Agama
    Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yg dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Salah satu syarat yang teramat penting dalam kehidupan manusia adalah keyakinan, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai agama.
    Yang menjadi pokok utama bagi manusia untuk mempercayai Tuhan dan perlunya hidup beragama adalah kebutuhan manusia akan rasa aman. Mereka yakin tiada daya dan upaya yang akan mempengaruhi kalau Tuhan tidak mengizinkan. Tuhan yang kita maksud adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki kekuatan dan kasih sayang serta Tuhan yang menjadi sasaran beribadah.
    Bagi orang yang percaya kepada Tuhan, perasaannya merasa selalu dilindungi oleh Tuhan baik dalam keadaan apapun, mereka tidak merasa takut. Kita perlu mempunyai kepercayaan terhadap Tuhan, mengingat kebutuhan jiwa pada diri kita. Begitu juga dengan orang yang kehilangan kepercayaan diri, harga diri dan kasih sayang, kalau mereka percaya akan Tuhan maka mereka akan bisa menghadapinya dengan penuh ketenangan.
    Setiap daerah, setiap agama, dan setiap orang mempunyai cara-cara atau budaya tersendiri untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya. Seperti di Bali, sebagian penduduknya memeluk agama Hindu, mereka mempunyai cara tersendiri dalam melakukan pemujaan terhadap Tuhan, mereka memuja Tuhan dengan sesajen yang berisi macam-macam buah dan kembang berwarna warni. Daerah lainnya seperti Jawa, Madura, Kalimantan dan sebagainya mempunyai cara tersendiri sesuai agamanya. Meskipun cara atau pun kebudayaannya berbeda  tetapi tujuannya sama yaitu Tuhannya.

    2. Konsepsi Ilmu budaya dasar dalam Filsafat
    Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal secara logis, sistematis dan universal untuk memahami sebuah masalah. Sedangkan kebudayaan adalah kebiasaan tingkah laku manusia. Tingkah laku manusia digerakan oleh akal dan perasaannya.
    Apabila dibandingakan definisi kebudayaan dan definisi filsafat, keduanya bertemu dalam hal berfikir. Kebudayaan adalah cara berfikir, sedangkan filsafat adalah cara berfikir secara logis, sistematis dan universal. Dengan demikian jelaslah bahwa filsafat itu mengendalikan cara berfikir kebudayaan, oleh karena itu perbedaan kebudayaan dapat dikembalikan kepada perbedaan filsafat. Pendekatan filosofis yaitu suatu pendekatan untuk menelaah dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan metode filsafat. Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan semata, yang hanya terbatas pada pengalaman.
    Kebudayaan juga dipandang sebagai tata nilai. Sebagai contoh seseorang berbuat sesuatu karena sesuatu itu bernilai dan berguna bagi kehidupannya. Yang menentukan nilai itu ialah Tuhan Yang Maha Esa dan juga manusia itu sendiri yang dibedakan mana yang baik dan juga mana yang buruk. Orang yakin bahwa Tuhan itu ada tentu berbeda tingkah lakunya dengan orang yang tidak mempercayai, dan dapat terlihat dalam kebiasaan hidupnya.

    3. Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Keindahan
    Ilmu Budaya Dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yg dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk di dalam pengetahuan budaya, akan tetapi ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian seseorang dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
    Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasak dari kata budhayah yg berarti budi atau akal. dalam bahasa latin kebudayaan berasala dari kata colere yg berarti mengolah tanah. ”Segala sesuatu yg dihasilkan oleh akal pikiran manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya” atau ”segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya” E.B.Tylor (1871). Kebudayaan adalah kompleks yg mencangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan yg didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
    Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, elok, molek dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaraganam manusia dan perkembangan peradaban teknologi, sosial dan budaya. Karena itu keindahan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Keindahan identik dengan kebenaran yang mempunyai daya tarik dan setiap orang memandang indah suatu benda atau objek itu berbeda. Dapat disimpulkan bahwa keindahan adalah kumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan hubungannya dengan si pengamat.
    Seperti halnya kehidupan manusia yang selalu tumbuh dan berkembang, kesenian merupakan salah satu wujud keindahan dari karya manusia yang juga tumbuh dan berkembang. Dalam perkembangan kesenian atas dasar waktu yang kemudian berkembang menjadi suatu kebudayaan. Perkembangan kesenian juga dipengaruhi oleh tempat atau lokasi berkembangnya kesenian tersebut.
    Akan tetapi kesenian Indonesia mengalami kemunduran, ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut antara lain, orang-orang tua yang menjadi pendukung berangsur-angsur digantikan oleh anak muda yang pada umumnya kurang mendukung, berkurangnya penggemar kesenian rakyat, makin banyaknya hiburan-hiburan moderen yang kemudian menggeser posisi kesenian rakyat.
    Untuk memelihara kesenian rakyat sebagai budaya peninggalan nenek moyang, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah mengadakan festifal setiap tahun, diharapkan dengan cara ini kesenian rakyat dapat terus hidup. Dari hal tersebut jelas bahwa keidahan dan kebudayaan erat kaitannya mengingat hal-hal yang dijadikan budaya ialah hal yang bersifat indah

                B.       Definisi Ilmu Budaya Dasar
    Menurut Edward Burnett Tylor, merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

    Menurut seorang antropolog E.B.Taylor (1871), kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

    C.Kluckhonhn mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu :
    1. Sistem Religi (sistem kepercayaan)
    2. Sistem organisasi kemasyarakatan
    3. Sistem pengetahuan
    4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
    5. Sistem Teknologi dan Peralatan
    6. Bahasa dan Kesenian
               
                C.      Tujuan Ilmu Budaya Dasar
    1.      Mengenal lebih dalam arti dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja.
    2.      Mengenal prilaku diri sendiri maupun orang lain.
    3.      Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup.
    4.      Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia.
    5.      Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
    6.      Memiliki pengligatan yang jelas pemikiran seta yang mendasar dan mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyag leluhur kita yang luas nilainya.
    7.      Sebagai calaon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jauh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku.
    8.      Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliaannya lebih mampu berdialog dan lancar komunikasi dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi.

                D.      Manfaat Ilmu Budaya Dasar
    Manfaat dari mempelajari ilmu budaya dasar adalah :
           Mengenal perilaku lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja.
    1.        Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup.
    2.        Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia.
    3.        Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
    4.        mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya.
    5.        sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku.
    6.        Dapat menciptakan sifat kebudayaan yang universal dan dinamis
    7.        Dapat mengenal lebih dalam tentang budaya yang terdapat di Negara yang kita cintai dengan melihat dari kesenian, bermacam-macam suku, adat istiadat, bahasa, budaya daerah dan budaya nasional.
    8.        Mampu menciptakan hubungan yang harmonis antar manusia dan kelompok.
    9.        Dapat mengenal lebih jauh tentang unsure-unsur budaya seperti :
    a. Sistem Religi/ Kepercayaan
    b. Sistem organisasi kemasyarakatan
    c. Ilmu Pengetahuan
    d. Bahasa dan kesenian
    e. Mata pencaharian hidup
    f. Peralatan dan teknologi

                E.       Fungsi Kebudayaan
    Fungsi Kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berhubungan dengan orang lain di dalam menjalankan hidupnya.
    Kebudayaan berfungsi sebagai :
    1.      Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok.
    2.      Wadah untuk menyalurkan perasaan – perasaan dan kehidupan lainnya.
    3.      Pembimbing kehidupan manusia.
    4.      Pembeda antar manusia dan binatang.

                F.      Unsur – Unsur Ilmu Budaya Dasar
    Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories ofCulture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu :
    1.      Sistem Religi (sistem kepercayaan).
    Merupakan produk manusia sebagai homo religieus. Manusia yang memiliki keceidasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.



    2.      Sistem organisasi kemasyarakatan.
    Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
    3.      Sistem pengetahuan.
    Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan manusia mengingat- ingat apa yang telah diketahui kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa, menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila pengetahuan itu dibukukan, maka penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
    4.      Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.
    Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
    5.      Sistem Teknologi dan Peralatan,
    Merupakan pnxluk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat manusia dapat membuat dan mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.
    6.      Bahasa.
    Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhimya menjadi bentuk bahasa tulisan.
    7.      Kesenian.
    Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus. Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan. Manusia bukan lagi semata-mata memenuhi kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlu pandangan mata yang indah, suara yang meidu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.

                H.      Aspek – Aspek Ilmu Budaya Dasar
    1.    Kesenian
    2.    Bahasa
    3.    Adat Istiadat
    4.    Budaya daerah
    5.    Budaya Nasional

    Kesenian
                Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati denganmata atau pun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
    Saat ini, kebanyakan orang memahami gagasan "budaya" yang dikembangkan di Eropa pada abad ke-18 dan awal abad ke-19. Gagasan tentang "budaya" ini merefleksikan adanya ketidakseimbangan antara kekuatan Eropa dan kekuatan daerah-daerah yang dijajahnya.
    Mereka menganggap 'kebudayaan' sebagai "peradaban" sebagai lawan kata dari "alam". Menurut cara pikir ini, kebudayaan satu dengan kebudayaan lain dapat diperbandingkan; salah satu kebudayaan pasti lebih tinggi dari kebudayaan lainnya.
    Artefak tentang "kebudayaan tingkat tinggi" (High Culture) oleh Edgar Degar..
    Pada prakteknya, kata kebudayaan merujuk pada benda-benda dan aktifitas yang "elit" seperti misalnya memakai baju yang berkelas, fine art, atau mendengarkan music klasik dan mengambil bagian, dari aktivitas-aktivitas di atas.
    Sebagai contoh, jika seseorang berpendendapat bahwa musik klasik adalah musik yang "berkelas", elit, dan bercita rasa seni, sementara musik tradisional dianggap sebagai musik yang kampungan dan ketinggalan zaman, maka timbul anggapan bahwa ia adalah orang yang sudah "berkebudayaan".
    Orang yang menggunakan kata "kebudayaan" dengan cara ini tidak percaya ada kebudayaan lain yang eksis; mereka percaya bahwa kebudayaan hanya ada satu dan menjadi tolak ukur norma dan nilai di seluruh dunia.
    Menurut cara pandang ini, seseorang yang memiliki kebiasaan yang berbeda dengan mereka yang "berkebudayaan" disebut sebagai orang yang "tidak berkebudayaan"; bukan sebagai orang "dari kebudayaan yang lain." Orang yang "tidak berkebudayaan" dikatakan lebih "alam," dan para pengamat seringkali mempertahankan elemen dari kebudsayaan tingkat tinggi (high culture) untuk menekan pemikiran ”manusia alami” (human nature).
    Sejak abad ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya perbedaan antara berkebudayaan dan tidak berkebudayaan, tetapi perbandingan itu -berkebudayaan dan tidak berkebudayaan- dapat menekan interpretasi perbaikan dan interpretasi pengalaman sebagai perkembangan yang merusak dan "tidak alami" yang  mengaburkan dan menyimpangkan sifat dasar manusia.
    Dalam hal ini, music tradisional (yang diciptakan oleh masyarakat kelas pekerja) dianggap mengekspresikan "jalan hidup yang alami" (natural way of life), dan musik klasik sebagai suatu kemunduran dan kemerosotan.

    Bahasa
    Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
    Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

    Adat istiadat, budaya daerah, budaya nasional
    Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya karena perbedaan umur, reas, etnisitas kelas, aisthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.

                dapat menciptakan lingkungan berbudaya dengan berbasis teknologi informasi. Dan mahasiswa pun dapat diberi pandangan yang luas terhadap masalah-maslah kemanusiaan, budaya dan informasi serta mengembangkan daya kritis mahasiswa terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut ketiga hal tersebut. Mengusahakan agar para mahasiswa menjadi calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli di bidang disiplin.



    BAB III
    PENUTUP

    Kesimpulan
         Dapat kita simpulkan bahwa Pada hakikatnya ilmu budaya dasar adalah ilmu yang diperoleh secara langsung ataupun tidak langsung dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebenarnya tidak perlu  pembelajaran khusus mengenai ilmu ini, karna ilmu ini sering kita temukan dalam interaksi kita dalam bermasyarakat.
    Dengan berkembangnya teknologi, banyak unsur kebudayaan suatu daerah terlupakan, contohnya unsur kesenian, banyak anak-anak muda penerus warisan kesenian sudah tidak ingin mempelajari kesenian daerah mereka karena merasa norak. Mungkin memang masih ada tetapi hanya segelintir orang saja.
    Dengan begitu penting buat kita untuk mempelajari kembali ilmu budaya dasar, agar kita tahu bahwa budaya itu penting untuk kita sebagai bukti bahwa daerah kita itu ada.
    Dengan adanya manfaat-manfaat yang diperoleh setelah memahami dengan baik mengenai ilme budaya dasar, maka perubahan-perubahan yang ada di masyarakat dapat di antisipasi dengan baik. Manfaat-manfaat tersebut pula lah yang menjadikan kebudayaan Indonesia berbeda dengan kebudayaan di Negara-Negara lain. Dengan adanya budaya, hendaknya pola pikir manusia dalam bertindak dapat semakin maju dan berkembang, namun dapat juga menyaring hal-hal negative yang masuk sehingga tidak menjatuhkan nama baik Negara.

    Hal ini lah yang paling utama di jadikan sebagai tujuan mengapa ilmu budaya dasar wajib di pelajari dan di terapkan, terutama bagi generasi-generasi muda agar tidak salah dalam menyaring budaya budaya yang masuk di suatu negara, baik penerapannya dalam hal kehidupan manusia dan juga penerapannya dalam perkembangan sistem informasi

    Belum ada Komentar untuk "MAKALAH KONSEP IBD DALAM AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel